(Terjebak) Langganan TV di Jepang

Mungkin untuk anak-anak 80 an atau 90 an yang lahir di Indonesia pernah merasakan saat dimana mau nonton TV aja harus bayar, terutama untuk siran TVRI. Tapi alhamdulillah yaaa, sekarang di Indonesia, siaran TV di berbagai stasiun TV (kecuali TV kabel) bisa dinikmati secara gretong alias gratis.

Namun, lain halnya di Jepang. Di Jepang, ada aturan yang mengharuskan semua orang yang memiliki TV atau memiliki device yang dapat mengakses siaran TV, harus membayar biaya bulanan untuk langganan TV. Siaran TV yang dimaksudkan ini adalah NHK. Berikut jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk langganan NHK di Jepang.

http://www.nhk.or.jp/corporateinfo/english/receivingfee/index.html

Bila kurs yang digunakan untuk ¥1 adalah Rp 120, maka harga termurah yang harus dikeluarkan adalah Rp 150 ribu rupiah. So far saya gak begitu bedanya Terrestrial Contract dan juga Satellite Contract. Namun singkat cerita, saya pernah terjerat dengan kontrak NHK ini.

Sedikit curhat, pada tahun pertama saya tinggal di Jepang, which is masih cupu banget, gak tau banyak hal (sekarang juga masih cupu sih), saya pernah didatangi oleh petugas dari NHK ini, pada malam hari, sekitar jam 10 malam. Hal ini tepat terjadi ketika saya baru beberapa minggu pindah ke apato (sebutan untuk apartment/kos kosan di jepang). Kebetulan pada hari itu, saya pulang ke apato memang sudah malam, sekitar jam setengah 10 an malam, ketika sedang beristirahat, tiba-tiba bel apato berbunyi, saya pikir ada teman saya berkunjung untuk sekedar ngasih makan (ngarep), tanpa pikir panjang, langsung saya bukakan pintu, kemudian berdirilah abang-abang jepang, dengan kertas-kertas di tangannya.

Namanya anak baru belajar bahasa jepang, ketika diajak ngomong bahasa jepang, sok sokan mau ngeladenin, padahal masih kagak ngarti sama apa yg diomongin. Yang saya ngeh pada awalnya adalah dia bilang kalau ini adalah tagihan listrik dan air yang biasa dibayar per bulan, ternyata saya salah nangkep maksudnya! Ya emang dasar masih pemula banget hidup di negara asing, bahsa pun masih hah heh hoh.

Terus petugas NHK tersebut, menanyakan kepada saya apakah saya memiliki televisi atau tidak, laptop, atau smartphone, barang-barang tersebut merupakan barang-barang yang dapat digunakan untuk mengakses siaran televisi. Kebetulan memang saya tidak memiliki televisi (karena gak dapat lungsuran TV hehehe...) dan juga saat itu laptop saya sedang rusak, sehingga saya menjawab dengan jujurnya kalau saya memiliki smartphone. Tanpa bertanya apa tipe smartphone yang saya miliki, dengan semangatnya si petugas tersebut, menyodorkan formulir pendaftaran untuk langganan televisi NHK nya. Dengan terus di jelaskan panjang lebar, yang saya gak begitu paham sama isi omongannya, saya dengan begonya langsung tulis nama dll nya di formulir tersebut, kemudian dia minta saya mengeluarkan kartu ATM saya, untuk digesekkan di alat card reader yang dia bawa, untuk diambil sejumlah uang untuk langganan televisi tersebut. Dan dengan begonya lagi, saya langsung aja ambil kartu ATM di dompet dan melakukannya.

Setelah selesai semuanya itu, saya baru sadar apa yg saya lakuin itu kayak bodoh banget -.-, alasannya karena saya gak pernah nonton NHK, karena gak ngerti bahasanya. Langsung gempar sendiri di apato, chat sana sini, gimana caranya cancel langganan tersebut, kedian dikasih saran oleh teman-teman PPI Kobe, untuk coba minta tolong ke teman yang orang jepang, untuk bantu membatalkan langganan tersebut.

Keesokan harinya saya langsung ke kantor international student di kampus saya, kemudian saya jelaskan kejadiannya, dan dia sangat kaget, dan memberitahukan saya, untuk jangan membukakan pintu kepada stranger, apalagi kalau gak ada janjian sebelumnya, dan disitu saya baru berpikir iya juga yaa..Duh!

kemudian dibantulah saya untuk menghubungi perusahan NHK tersebut, dari kartu nama petugasnya yang diberikan kepada saya ketika malam itu. Pegawai dari kampus saya bertanya dengan detail mengenai kejadian tersebut, dan mengkonfirmasi apa tipe smartphone yang saya gunakan. Kemudian saya menjawab saya menggunakan Iphone 6S yang saya beli di jepang, dan dia berkata jika memang dari pihak NHK menyatakan tipe smartphone saya adalah yang tetap harus berbayar, maka dia tak bisa berbuat apa-apa untuk membatalkan kontrak tersebut. ya nasib.

Singkat cerita. AKHIRNYA KONTRAKNYA BERHASIL DI BATALKAN. Dengan alasan bahwa Iphone 6S tidak dapat digunakan untuk mengakses NHK. Alhamdulillah uang ¥2360/ bulan yang harus dibayarkan ke NHK tidak jadi ditarik.


jadi kesimpulannya adalah sebagai berikut;

1. Untuk menghindari dari NHK
    Jangan membukakan pintu untuk strangers tanpa janjian terlebih dahulu, ini sih yang paling penting!
   
2. Untuk membatalkan kontrak dengan NHK
    - Minta bantuan dari orang jepang untuk bantu menjelaskan kejadian yang ada, kecuali emang udah jago nihonggo nya monggo dilakukan.
   - Hape Iphone tidak dikategorikan sebagai smartphone yang mendukung fitur menonton NHK, jadi kalau hapenya Iphone, langsung bilang aja, watashino keitai denwa wa Iphone desu (hape saya Iphone).
   - Jika sudah terlanjur melakukan semuanya dan harus membayar adalah, bisa mengontak langsung, untuk memutus langganan untuk bulan berikutnya (berdasarkan pengalaman teman)


Semoga membantu untuk tetap waspada tinggal di negara asing.

Cerita ini bukan bermaksud untuk menghindari dari tanggung jaab yang harus dilakukan, namun bisa jadi pelajaran, untuk mencari keadilan. hehe

Comments

  1. Terimakasih atas informasinya, Silahkan Kunjungi website kami ^^
    http://fauziaherbal.com/obat-herbal-radang-sendi-lutut/

    ReplyDelete
  2. Dua bulan setelah di jepang saya di dtngi oleh pgawai nhk dan Di apato saya ada tv , trus dia minta byaran ¥2000 , dan saat itu tmn saya lngsung ngasih dan tnda tngn.
    Pertanyaan nya apa ga masalh klo bikin alasan , klo tv nya rusak dan udah di buang, apakah kontrak otomatis terputus ?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts