Pemanas Trotoar di Hokkaido-Jepang
Ini adalah kali pertama saya bertemu dengan salju pada tahun 2016 lalu, sangat menyenangkan tapi juga sangat dingin, freezing lebih tepatnya. Suhu di Asahikawa mencapai -10 C dengan real feel nya mencapai -21 C, ketika saya berada disini. Tidak heran walaupun masih jam 7 malam tapi keadaan jalanan sudah sepi dari pejalan kaki.
Saat terbaik untuk bermain dengan salju adalah saat hujan salju atau sesaat setelah hujan salju. Karena saat tersebut salju yang ada terasa sangat lembut, dan juga sangat indah. Rasanya ketika berjalan di atas salju yang baru turun, seperti jalan di atas tepung kanji, keset-keset. Ketika hari tidak bersalju, maka salju di jalan atau disekitar akan terlihat mengkristal, dan jalanan menjadi lebih licin.
Ini merupakan salah satu jalur pejalan kaki di pusat pertokoan di Asahikawa, Heiwa Shopping Street, dimana terdapat jalur pejalan kaki di sekitar pertokoan dan di tengahnya terdapat tanah lapang kecil sebagai taman. Di musim dingin seperti saat saya berkunjung saat itu, tidak banyak orang yang melakukan kegiatan berbelanja, mungkin dikarenakan kurang bersahabatnya cuaca saat itu. Do you see what’s strange about this photo? Yup, trotoarnya tidak tertumpuk salju, seperti taman yang berada di tengah trotoar.
Salju yang menumpuk dipinggiran trotoar pejalan kaki. Ketinggian salju dapat mencapai +- 20 cm di taman tengah trotoar. Tentunya hal tersebut akan sangat mengganggu para pejalan kaki bila terjadi di trotoar.
Kejadian trotoar tak bersalju pun dimulai dari Heiwa Shopping Street hingga stasiun kereta JR Asahikawa. Are you curious about, how could it happened? and why? Let me give the explanation.
Dikarenakan extremenya suhu yang dapat terjadi di Asahikawa, hingga mencapai -21 C, bahkan lebih rendah. Dan rentang waktu untuk musim dingin lebih panjang dibandingkan dengan musim panas, yang berarti salju akan lebih lama berada di Asahikawa, maka pemerintah membangun pemanas untuk trotoar di sana.
Gas Road Heating, Pemanas jalan bertenaga gas. Mesin pemanas ini mengalirkan panas melalui saluran sistem yang berada di bawah trotoar sepanjang jalan utama. dan mesin ini tersebar di beberapa titik, dimana titik tersebut merupakan jalur utama bagi para pejalan kaki. Sehingga dapat melelehkan salju yang jatuh di atas trotoar.
Dengan adanya bantuan dari mesin ini, para pejalan kaki dapat berjalan dengan nyaman di tengah derasnya hujan salju yang turun, tanpa harus berjibaku dengan tumpukan salju. Juga dapat mengurangi tingkat kelicinan dari jalan trotoar yang dilewati pejalan kaki, namun tetap harus berhati-hati saat berjalan kaki.
Dibeberapa daerah yang memiliki permasalahan salju namun tidak seextreme di Asahikawa ini, pemerintah menempatkan kerikil-kerikil kecil yang disebarkan di atas tumpukan salju yang sudah mengkristal, yang pastinya akan sangat licin, sehingga dengan disebarkannya kerikil tersebut di atas tumpukan salju yang sudah mengkristal, dapat menambah gesekan dan membuat saljut tidak menjadi licin, tapi jadi terlihat kotor, karena kerikil tersebut berwarna hitam.
Fenomena ini cukup menarik, dimana pemerintah sangat concern terhadap kenyamanan penduduknya yang memiliki budaya berjalan kaki kemana pun, ditengah extreme nya cuaca yang melanda.
Comments
Post a Comment